Mataram NTB - Hujan lebat mengguyur kota Mataram tepat saat puncak Demonstrasi Mahasiswa NTB di depan Kantor DPRD NTB, terkait penolakan terhadap keputusan pemerintah menaikan harga BBM, (06/09).
Demo hari kedua dari berbagai kelompok mahasiswa dan masyarakat NTB ini berlangsung cukup hangat, hingga aksi saling dorong antara massa demonstran dan polisi sebagai pengamanan tak bisa terelakan.
Aksi saling dorong antar demonstran dan petugas pengamanan tersebut dipicu oleh pernyataan ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaedah saat menemui para demonstran di pintu Gerbang yang mengatakan "Selaku pimpinan DPRD NTB atas nama lembaga dengan 65 anggota dewan tidak memperkenankan siapapun dari demonstran untuk berdialog di dalam gedung DPRD NTB".
Pernyataan itu menyulut kekecewaan dari para mahasiswa yang berdemo hingga meluapkan rasa kekecewaannya dengan aksi saling dorong dengan petugas dengan maksud ingin menerobos masuk kedalam gedung DPRD NTB.
Berkat kesigapan tim Pengamanan gabungan dari Polda NTB beserta Polres jajaran masa aksi dapat dikendalikan.
Dengan langkah dan kesebaran serta tindakan yang humanis dari seluruh personil pengamanan, akhirnya para demonstran yang berasal dari seluruh perwakilan perguruan tinggi yang ada di NTB tersebut dapat di amankan hingga demo berakhir.
Kapolda NTB Irjen Pol Drs. Djoko Poerwanto yang turut hadir memantau pada aksi demo di hari kedua ini mengatakan secara keseluruhan aksi Demo menolak kenaikan BBM yang dilakukan oleh berbagai elemen dan kelompok mahasiswa pada hari ini berjalan tertib meskipun sempat terlihat aksi saling dorong dengan petugas.
"Alhamdulillah berkat kesadaran adek-adek mahasiswa dan kesiapan secara utuh dari seluruh personil pengamanan dalam hal ini dari lembaga kepolisian Polda NTB, demonstrasi hari ini berjalan cukup tertib dan lancar, "ucap Djoko beberapa saat setelah massa aksi kembali membubarkan diri.
Kapolda yang pada saat itu didampingi oleh beberapa PJU Polda NTB mengatakan pihaknya menyiapkan sekitar 800 personil yang terdiri dari personil Polda, Brimob dan Polresta Mataram.
Ia menceritakan bahwa seluruh personil yang bertugas telah dipersiapkan secara matang, dan harus mengikuti perintah, tidak diperkenankan membawa senjata api serta wajib melakukan tindakan-tindakan yang humanis selama dalam penugasan tersebut.
Diakhir keterangannya, Kapolda menyampaikan terimakasih kepada adek-adek mahasiswa dan para personil yang bertugas atas kegiatan hari ini, meskipun suasana cukup tegang akan tetapi baik mahasiswa maupun aparat polisi mampu menjaga dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita harapkan.
"Saya ucapkan terimakasih kepada semuanya karena kita telah mampu menjaga kondusifitas wilayah NTB ini, "tutupnya.(Adb)