Mataram NTB - Dalam rangka menggali bakat dan karya seni para pelajar dan mahasiswa, Mandrsyah Aliah Negeri 2 (Manda) Mataram menggelar kegiatan “Manda Band Festival” yang di selenggarakan di Taman Budaya Mataram, Sabtu (02/03/2024).
Kegiatan lomba seni bagi para pelajar ini berlangsung selama satu hari full yang dimulai dari pukul 10:00 Wita - 23:00 Wita dan ikuti oleh pelajar setingkat SMA dan Mahasiswa dengan batas usia maksimal 23 tahun se Pulau Lombok.
Keterangan diatas disampaikan Ketua Panitia “Manda Band Festival ” Muhammad Zafa Hadinata saat diwawancara di sela kegiatan berlangsung, di Taman Budaya Mataram.
“Alhamdulillah ini festival kedua yang diselenggarakan MAN 2 Mataram diikuti oleh begitu banyak peserta pelajar dan mahasiswa se - pulau Lombok, ”terangnya.
Kegiatan ini merupakan program kerja tahunan OSIS MAN 2 Mataram yang bertujuan untuk mencari bibit dan bakat pelajar dalam bidang Karya seni.
“Pada Manda Festival full 2 tahun kami hanya mencoba melombakan 2 karya seni yaitu Band dan Tari kreasi, dan tidak disangka pesertanya membludak sehingga kita batasi, hanya ada 17 grop Band dan belasan grop tari . Lombanya dari siang hingga malam hari, ”tutupnya.
Sementara itu salah seorang orang tua / wali murid yang juga sebagai Tokoh masyarakat Lombok Lalu Winengan dimana putrinya menjadi salah satu peserta dalam lomba tari pada Manda Band Festival menyambut baik serta memberikan suport dan mengapresiasi keberanian pelajar MAN 2 Mataram menyelenggarakan acara sebesar ini.
Acara seperti ini tentu berdampak positif bagi pelajar dan bukan saja bagi siswa MAN 2 Mataram tetapi juga sekolah lain yang ada di pulau Lombok, karena dapat menumbuhkan minat dan bakat untuk berkarya di bidang seni yang pada akhirnya dapat melahirkan bibit-bibit atau calon seniman Nusa Tenggara Barat.
“Ini patut diberikan apresiasi dan suport sebagai pembangkit semangat agar terus dapat melaksanakan kegiatan serupa kedepannya, ”ucap Pria yang kerap di Sapa Miq Winengan ini.
Ia menyatakan bahwa putrinya yang Juda SIWI dari MAN 2 Mataram turut serta mengambil bagian dengan menjadi peserta lomba di bidang seni tari kreasi.
“Ini tentu bernilai, karena lomba-lomba semacam ini memacu semangat anak-anak kita untuk melakukan sesuatu yang positif, hanya saja saran kami setiap kegiatan apapun Nuansa agama Islam itu tidak boleh ditinggalkan, apalagi yang menyelenggarakan sekolah Agama, ”tegas Miq Winengan.
Ia berharap kedepan MAN 2 Mataram terus bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya tanpa mengurangi nilai-nilai keislaman dalam setiap pelaksanaan kegiatannya.
“Misalnya peserta lomba yang putri harus tetap memakai Kustum yang tidak memperlihatkan aurat dan sedapat mungkin tetap menggunakan kostum keislaman. Kan bisa dikreasikan bahkan bisa saja masuk kedalam kategori pemenang lomba, ”, bebernya.
Sementara itu Baiq Cintia Auldia Maharani, Puti dari Lalu Winengan, merasa sangat antusias dengan kegiatan yang diselenggarakan sekolahnya.
Siswi kelas 12 MIPA 4 MAN 2 Mataram ini menjadi salah satu peserta lomba Seni Tari kreasi dalam ajang Festival tersebut. Menyatakan pula, merasa sangat bangga bisa menunjukan hasil karyanya bersama 7 rekan lainnya dalam grop tari tersebut. Ajang seperti ini menurutnya sangat dibutuhkan oleh pelajar yang memiliki karya seni sebagai tempat mengekspresikan karya.
Ia menceritakan bahwa gropnya memilih Tarian Nusantara sebagai pilihan dalam lomba tersebut.
“Grop penari kami ada 8 orang termasuk saya, kami sudah menampilkan yang terbaik dalam lomba tersebut. Soal juara dan tidak bukan yang utama kami targetkan, yang penting kami sudah tampilkan yang maksimal, ”ungkap putri dari Lalu Winengan yang kerap dipanggil Cintia. (Adb)